Kesepakatan ini lahir menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa yang digendakan membahas masalah krisis migran dan pertahanan di perbatasan.
Rusia adalah sekutu utama Belarusia, yang dituduh Uni Eropa melakukan "serangan hibrida" dengan menerbangkan ribuan migran, terutama dari Timur Tengah, dan mendorong mereka untuk mencoba menyeberang secara ilegal ke Polandia.
Ribuan migran dari Timur Tengah berkemah di perbatasan UE-Belarus, menciptakan pertikaian antara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) di satu sisi dan Belarusia dan sekutunya Rusia di sisi lain.
Blok Barat berusaha menghentikan apa yang dikatakannya sebagai kebijakan Belarus untuk mendorong para migran ke sana sebagai pembalasan atas sanksi sebelumnya. Belarusia telah menolak tuduhan itu.